Senin, 24 Agustus 2020

Materi Musik (Unisono)

Pengertian musik 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), musik merupakan seni yang memadukan suara vokal atau instrumental untuk keindahan bentuk atau ekspresi emosial.

Unsur-unsur musik Unsur-unsur musik terdiri dari beberapa kelompok yang secara bersama merupakan satu kesatuan membentuk suatu lagu atau komposisi musik. Berikut unsur-unsur musik: 

  • Harmoni 

Harmoni adalah keselarasan bunyi yang merupakan gabungan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi rendahnya. Harmoni merupakan gabungan beberapa nada yang dibunyikan secara serempak atau arpegic (berurutan). 

  • Irama 

Irama dapat diartikan sebagai bunyi atau sekelompok bunyi dengan bermacam-macam panjang pendeknya not dan tekanan atau aksen pada not. Irama dapat diartikan sebagai ritme, yaitu susunan panjang pendeknya nada dan tergandung pada nilai titik nada. Irama merupakan rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar dalam musik. 

  • Melodi 

Melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta bersama dengan mengungkapkan suatu gagasan. Melodi digunakan dalam susunan lagu sebagai isian atau vokal inti. Musik Indonesia Bentuk lagu atau struktur lagu Bentuk lagu adalah susunan atau hubungan antara unsur-unsur musim dalam suatu lagu. Sehingga menghasilkan komposisi lagu yang bermakna. Sebuah lagu bisa didengarkan ketika sudah memiliki bentuk atau struktur yang jelas. Struktur lagu sangat penting dalam langkah awal menciptakan sebuah karya seni. 

  • Tanda tempo 

Tanda tempo merupakan kecepatan dalam memainkan lagu dan perubahan-perubahan dalam kecepatan tersebut. Dalam tanda tempo dibagi tiga bagian, yakni tempo lambat, sedang, dan cepat. Tempo seringkali menjadi tantangan dalam bermusik. Ketika tempo tidak teratur, maka akan berpengaruh terhadap musik yang sedang dimainkan. Ekspresi Ekspresi merupakan suatu ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup tempo, dinamik, dan warna. Ekspresi sangat diperlukan dalam pementasan sebuah karya musik. Seorang vokalis harus mampu melakukan unsur tersebut. Unsur ekspresi juga perlu dikuasai oleh semua pemain musik. 

  • Timbre 

Timbre adalah kualitas atau warna bunyi. Keberadaan timbre sangat dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara bergetarnya.  Baca berikutnya.



Teknik pernafasan vokal 

        merupakan hal utama yang perlu anda ketahui dan anda kuasai. Semakin anda menguasai teknik ini, semakin mudah pula anda bernyanyi. Selain itu, denganmelatih pernafasan anda secara rutin atau berulang, anda akan bisa menghasilkan suara yang lebih optimal. Nafas merukapan komponen utama saat bernyanyi, jika anda tak bisa mengatur nafas anda, anda akan kesulitan dalam bernyanyi. Selain dengan berolahraga, anda bisa melatih nafas anda dengan menggunakan teknik pernafasan vokalsebelum mulai bernyanyi.

        Pemanasan sangat penting dilakukan sebelum bernyanyi agar pita suara anda tidak kaget saat anda menggunakannya untuk bernyanyi.  Terdapat 3 jenis pernafasan yang digunakan saat bernyanyi, yaitu pernafasan dada, pernafasan perut, dan pernafasan diafragma. Setiap pernafasan akan menghasilkan suara yang berbeda dan tentunya memiliki kelebihan maupun kekurangan masing-masing. Berikut beberapa teknik pernafasan vokal yang bisa anda pelajari dan anda lakukan sebelum bernyanyi:

  1. Pernafasan Dada

Teknik pernafasan dada mengharuskan anda untuk mengisi udara dalam paru-paru bagian atas dengan cara membusungkan dada pada saat anda menarik nafas. Dengan pernafasan dada, anda akan menghasilkan nada-nada rendah. Namun kelemahan menggunakan pernafasan ini adalah, anda akan menjadi cepat lelah dan kehabisan nafas.

Selain itu, jika anda menggunakan pernafasan dada, anda akan kesulitan mengambil nafas lagi jika anda sudah kehabisan nafas. Oleh karena itu, pernafasan ini kurang cocok digunakan saat bernyanyi.

  1. Pernafasan Perut

Teknik pernafasan perut mengharuskan anda untuk membuat perut anda menjadi besar atau mengembungkan perut sehingga dapat diisi udara. Untuk melakukan teknik ini, anda bisa menarik nafas sedalam-dalamnya dan menahannya hingga beberapa detik supaya perut anda bisa mengembung.

Kemudian hembuskan secara perlahan-lahan melalui mulut selama beberapa detik. Lakukan secara berulang dengan menambah durasi waktu disetiap kali pengulangan. Dengan pernafasan pernafasan perut, anda akan menghasilkan suara yang sangat nyaring saat bernyanyi. Namun kelemahan menggunakan pernafasan perut adalah udara yang sudah anda simpan didalam perut akan cepat habis sehingga anda akan cepat letih. Oleh karena itu pernafasan ini kurang efektif untuk anda gunakan saat bernyanyi.

  1. Pernafasan Diafragma

Pernafasan diafragma atau pernafasan rongga perut ini sangat cocok digunakan untuk bernyanyi. Dengan menggunakan pernafasan rongga perut, anda akan menghasilkan suara yang murni. Nafas yang dihasilkan lebih panjang dan ringan dibandingkan dengan menggunakan pernafasan yang lainnya.

Teknik ini mengharuskan anda untuk menekan diafragma sehingga posisinya menjadi datar. Saat posisi diafragma datar, rongga dada dan rongga perut akan menjadi longgar dan membuat volume menjadi bertambah. Dengan demikian, udara dari luar dapat masuk ke paru-paru dan nafas yang keluarpun dapat diatur oleh otot diafragma.

Untuk melakukan teknik pernafasan ini, anda perlu menarik nafas sedalam-dalamnya dan mendorong perut sejauh mungkin agar anda bisa mengisi rongga perut anda dengan udara. Kemudian hembuskan secara perlahan dan tarik nafas lagi tanpa merubah posisi pundak atau tanpa menggerakkan pundak anda. Otot yang digunakan hanya otot diafragma jadi otot yang lain seperti pundak, dada dan wajah harus tetap lemas.

Keluarkan suara dengan mengeluarkan nafas dari paru-paru ke atas. Anda bisa melatih otot diafragma dengan berbagai cara, salah satunya dengan posisi berdiri dan meletakkan kedua tangan di atas perut. Tariklah nafas sedalam-dalamnya tanpa menggerakkan pundak anda dan rasakan posisi perut anda semakin terdorong ke depan. Hembuskan secara perlahan melalui paru-paru dan lakukan seara berulang.

Pengertian Tangga Nada

Tangga nada adalah sebuah rangkaian nada yang disusun dengan jarak tertentu. Bila diibaratkan sebuah tangga pada kehidupan nyata maka tangga nada memiliki fungsi yang serupa dengan tangga pada kehidupan sehari-hari. Bila kita perhatikan sebuah tangga memiliki fungsi untuk naik atau turun. Begitu juga nada. Ada saatnya nada itu naik atau makin tinggi, ada saatnya juga ketika nada itu turun atau semakin rendah.

Jarak itu biasa disebut dengan interval nada, yang menjadi jeda antara satu nada dengan lainnya. Interval ini ibarat jarak antar anak tangga pada kehidupan sehari-hari. Ada tangga yang jarak antar anak tangganya dekat, ada pula yang jaraknya jauh. Secara umum tangga nada dibagi jadi tiga jenis, yaitu pentatonis, diatonis dan kromatis. Kamu bisa baca lebih lanjut tentang tiga jenis tangga nada itu di bawah ini.

Tangga Nada Pentatonis

Penta artinya lima, dipakai untuk istilah jenis tangga nada ini karena disini yang dipakai hanya 5 nada pokok. Jenis ini dibagi menjadi dua yaitu tangga nada dan tangga nada slendro. Jenis ini kebanyakan dipakai untuk genre musik rock n’ roll, beberapa aliran variasi lagu pop dan blues, lagu anak-anak, serta lagu tradisional. Tangga nada ini juga sering kita temui dalam musik tradisional Jawa seperti musik gamelan.

Lebih mudahnya dalam memahami perbedaan Slendro dan Pelog adalah Slendro terdiri dari tangga nada pentatonik menggunakan nada 1 2 3 4 5 6 1 (memberikan kesan gembira dan lincah). Sedangkan  pelog terdiri dari tangga nada pentatonik menggunakan nada 1 2 3 4 5 6 7 (memberikan kesan tenang dan luhur). Contoh lagu yang menggunakan tangga nada pentatonis adalah:

  • Kincir-kincir
  • Jali-jali
  • Lenggang kangkung
  • Suwe ora jamu
  • Cublak-cublak suweng

Tangga Nada Diatonis

Jika pentatonis ada 5 nada, untuk jenis diatonis ada 7 nada dengan 2 macam interval. Tangga nada diatonis ini lebih sering kita dengar atau mainkan di musik kontemporer atau kekinian.

Tangga nada ini sering kita jumpai juga disaat kita belajar sebuah alat musik seperti gitar. Karena dasar bermain gitar seringkali mengunakan tangga nada ini. Tangga nada diatonis ini menggunakan  interval 1 atau pakai interval setengah. Dalam jenis ini pun terbagi lagi jadi 2 tangga nada, yaitu mayor dan minor.

Tangga Nada Minor

tangga nada diatonis minor
Sumber foto : walpaperhd99.blogspot.com

Untuk jenis minor, dibagi lagi jadi tiga jenis yaitu tangga nada minor asli, harmonis dan melodis. Jenis minor asli cuma punya nada pokok, jadi tak ada tanda kromatis. Sedangkan untuk jenis harmonis, setiap nadanya dinaikkan setengah, tapi ketika naik/turun nadanya tetap sama. Kalau jenis melodis, nada yang dinaikkan hanya yang ke-6 dan ke-7 ketika naik, dan turun setengah juga ketika turun. Tangga nada minor ini bila dimainkan akan menimbulkan nuansa dalam, khidmat, sedih atau “gelap”. Contoh lagu dengan tangga nada minor diantara adalah:

  1. Lagu Wajib: Mengheningkan Cipta (Truno Prawit), Tanah Airku (Ibu Soed), Bagimu Negeri (R. Kusbini), Ibu Pertiwi (Ismail Marzuki), Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki), Gugur Bunga
  2. Lagu Anak-anak: Ambilkan Bulan (AT Mahmud), Bintang Kejora (AT Mahmud), Kasih Ibu (SM. Muchtar), Kelinciku (Daljono), Kucingku (Pak Kasur)
  3. Lagu Daerah: Bubuy Bulan (Jabar), Kole-Kole (Maluku), Sing Sing So (Maluku), Sarinande (Maluku), Ole Sioh (Maluku), Bubuy Bulan (Jawa Barat)

Tangga Nada Mayor

tangga nada diatonis mayor
Sumber foto : mikirbae.com

Jenis tangga nada ini kebanyakan dipakai untuk lagu-lagu yang suasananya ceria. Sering kita temui dalam lagu-lagu populer saat ini. Susunan nadanya berjarak 1 – 1- ½ – 1 – 1 – 1  – ½. Beda dengan tangga nada minor yang susunan interval nadanya adalah 1 – ½ – 1 – 1 – ½ – 1 – 1. Terlihat ya perbedaannya?

Perbedaan kedua tangga nada itu akan terdengar jelas saat dibunyikan dengan alat musik. Ketika mendengar tangga nada mayor nuansanya akan terasa benar-benar ceria, sebaliknya jika mendengar tangga nada minor yang manapun jenisnya maka suasana jadi cenderung sedih atau melow. Tapi tangga nada minor juga bisa dipakai untuk lagu yang ceria dengan menaikkan temponya.

Itulah menariknya sebuah komposisi musik. Aturan baku memang ada tetapi dalam menciptakan sebuah lagu, penggunaan nada tidaklah kaku. Bisa menyesuaikan dengan keinginan pencipta lagu atau pencipta komposisi.  Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor diantaranya adalah:

  1. Lagu Wajib : Bangun Pemudi Pemuda (A. Simanjuntak), Berkibarlah Benderaku (Ibu Soed), Dari Sabang Sampai Merauke (R Soerardjo), Hari Merdeka (Husein Mutahar), Gebyar Gebyar (Gombloh), Maju Tak Gentar, Indonesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, dan Mars Pelajar.
  2. Lagu Anak-anak: Naik Delman (Ibu Sud), Balonku (AT Mahmud), Heli (anjing kecil) (Nomo Kuswoyo), Lihat Kebunku (Ibu Sud), Abang Tukang Bakso (Mamo Agil).
  3. Lagu Daerah: Gundul Pacul (Jawa Tengah),Kampung Nan Jauh DI Mato (Sumbar), Ampar-Ampar Pisang (Kalsel), Manuk Dadali (Jabar),Tokecang (Jabar)

UNISONO

unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan melodi suatu lagu . pengertian unisono yang lain adalah teknik bernyanyi dimana satu suara / satu nada dimainkan oleh banyak orang.

0 komentar:

Posting Komentar