@DEDIHOMESTUDIOS

Seni musik merupakan sebuah karya yang dinikmati dengan cara didengar

-SENI TARI-

Seni tari merupakan ekspresi gerak yang berirama dengan unsur wirasa, wirama, wirupa.

-SENI DRAMA-

Teater merupakan seni pertunjukan atau pemeranan

@DEDIHOMESTUDIOS

JADIKAN HIDUP INI BERMAKNA

Senin, 12 Oktober 2020

MATERI SENI TARI BAB III

 



SENI TARI
    
    Seni tari merupakan sebuah gerakan yang mempunyai irama, biasanya dilakukan di suatu tempat dan untuk waktu tertentu. Gerakan ini pun biasanya dilakukan untuk mengekspresikan perasaan atau untuk menyampaikan pesan dari seseorang atau bahkan kelompok.


UNSUR-UNSUR SENI TARI

Sebuah gerakan tidak mungkin dikatakan seni tari jika tanpa adanya unsur utama maupun pendukung pembentukannya. Untuk itu, berikut inilah unsur-unsur dari seni tari yang terdiri dari unsur utama dan pendukung.

1. Unsur Utama

a. Wiraga (raga)

Unsur yang pertama kali harus ada dalam sebuah seni tari tentunya adalah wiraga atau raga, Sebuah tarian harus bisa menampakkan gerakan badan dalam posisi apapun.

b. Wirama (Irama)

Unsur penting selanjutnya adalah irama. Pasalnya, setiap tarian harus punya irama yang bisa menyatukkan musik pengiring dengan gerakan badan yang dilakukan oleh seorang penari. Irama ini pun harus mempunyai tempo yang sesuai.

c. Wirasa (Rasa)

Selain raga dan irama, maka seni tari pun harus mempunyai unsur rasa. Di mana sebuah tarian harus mampu menyampaikan sebuah perasaan yang bersarang di dalam jiwa seseorang. Penyampaian perasaan inilah yang disampaikannya lewat sebuah gerakan atau tarian serta pengekspresiannya.

2. Unsur Pendukung

Seni tari juga mempunyai unsur pendukung yang bisa memaksimalkan ekspresi seni tari. Beberapa unsur tersebut adalah sebagai berikut:

a. Ragam Gerak

Sebuah tarian tentu akan terlihat lebih indah jika mampu mengolaborasikan seluruh anggota badan. Tak hanya mengandalkan tangan dan kaki saja, melainkan juga turut mengombinasikan raut wajah hingga lirikan mata. Hal tersebut tentunya bisa menjadi pesona tersendiri ketika melakukan sebuah tarian.

b. Ragam Iringan

Unsur pendukung lainnya adalah iringan yang diwujudkan dengan adanya pengiringan musik yang ritmis dan sesuai. Musik ini juga harus disesuaikan dengan gerakan badan yang membentuk sebuah tarian. Perpaduan akan gerakan dan alunan musik ini, bisa membuat penari atau bahkan orang lain larut dalam ekspresi dan tarian.

c. Riasan dan Kostum

Selain gerakan dan juga iringan, riasan wajah dan kostum juga merupakan unsur pendukung agar seni tari lebih maksimal dan menarik perhatian. Tentunya, tidak akan lengkap jika sebuah tarian tanpa kostum atau riasan wajah yang membuatnya terkesan hambar dan biasa-biasa saja. Bahkan, selain riasan dan kostum pola lantai atau blocking pun harus diperhatikan sehingga rapi dan enak dipandang.

 

FUNGSI SENI TARI


1. Sebagai Pertunjukan

Fungsi tari yang pertama adalah untuk sebuah pertunjukan atau pentas. Di mana tarian ini lebih kepada menonjolkan sisi koreografis yang indah juga terkonsep. Dengan begitu, penonton yang melihatnya akan tertarik dan merasa terhibur.

2. Sebagai Tarian Upacara

Selain berfungsi untuk pertunjukan, tarian juga bisa dimaksudkan sebagai pengisi upacara-upacara tertentu. Biasanya yang seringkali menggunakan tarian pada upacara ini seperti upacara adat atau ritual keagamaan tertentu. Pada tarian ini tentu yang ditunjukkan adalah kekhidmatan sembari berkomunikasi dengan Sang Kuasa.

3. Sebagai Hiburan

Sebetulnya tidak jauh berbeda dengan fungsi tarian sebagai pertunjukan. Namun bedanya, pada fungsi pertunjukan, tarian dilakukan dengan memikirkan konsep tarian atau koreografis yang menarik. Sementara untuk hiburan, maka tujuan dan fungsinya hanya untuk menghibur saja. Gerakan dan pola tariannya pun tentu lebih bebas.

4. Sebagai Pergaulan dan Kesenian

Fungsi yang lainnya adalah sebagai bentuk pergaulan dan juga kesenian. Jika untuk pergaulan, maka tarian bisa dimainkan sebagai bentuk interaksi antar sesama dan lebih komunikatif. Sementara untuk kesenian, maka tarian difungsikan untuk melestarikan budaya-budaya tertentu. Misalnya pada tarian tradisional atau tari-tarian adat yang khas dan berbeda di setiap sukunya.


JENIS-JENIS SENI TARI

jenis seni tari

Tak hanya fungsinya saja yang beragam, jenis-jenis tarian pun sangat beragam dan dikelompokkan menjadi 2 bagian. Di mana pengelompokkan ini berdasarkan jumlah penari beserta genre atau alirannya.

1. Jenis Tari Menurut Jumlah Penari

Jenis tarian menurut jumlah penari ini tentu didasarkan pada berapa banyak orang yang melakukan sebuah  tarian. Pada pembagiannya, jenis ini dibedakan juga ke dalam 3 kategori. Di mana kategori ini dimulai dari tarian solo atau tunggal yang tariannya hanya dilakukan oleh satu orang. Contohnya tari Gatotkaca asal Jawa Tengah.
Selanjutnya ada juga tari berpasangan atau oleh dua orang, contohnya seperti tari Topeng dari Jawa Barat. Dan yang terakhir adalah tari kelompok yang mana dilakukan lebih dari dua orang. Contohnya pun tentu sangat banyak, seperti tari Kecak dari Bali atau Saman dari Aceh.

2. Jenis Seni Tari Berdasarkan Genre

Sedangkan jika berdasarkan genrenya, maka tarian ini bisa didasarkan pada dua jenis utama. Yang mana kedua tarian ini adalah tarian tradisional dan tarian modern. Untuk tarian tradisional pun beragam, dari mulai yang klasik atau kerakyatan. Di mana tarian jenis ini sifatnya tidak bisa diubah dan mempunyai nilai-nilai tradisi tertentu. Selain tradisional ada juga tarian modern, di mana sering juga disebut sebagai tari kreasi baru yang gerakannya ditentukan atau diciptakan oleh seseorang dan waktu tertentu.


Contoh Tari Sancang Gugat

Penari lelakinya adalah saya sendiri


 

Silahkan pergi ke TUGAS untuk mengerjakan TUGAS terimakasih.

MATERI 1 Ragam Hias

 



Menggambar Ragam Hias

A. Pengenalan
Contoh Ragam Hias
  Flora dan fauna di Indonesia sangat kaya dan beragam. Setiap daerah memiliki kekayaan flora dan fauna, hal ini menjadikannya ciri atau simbol suatu daerah. Kekayaan flora dan fauna oleh masyarakat diabadikan pada bentuk-bentuk ragam hias. 

   Ragam hias yang ada dapat dijumpai pada bangunan maupun arsitektur rumah adat daerah. Ragam hias tersebut digunakan sebagai simbol yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal. Setiap daerah mempunyai perbedaan, tentu itu juga mewakili ragam hias flora dan fauna di tiap daerah berbeda. Karena pembuatannya sendiri dibuat menggunakan bahan dan teknik yang berbeda. Ragam hias ada yang dibuat di atas kayu, kain, kulit, dan serta tembaga. 

B. Pengertian Ragam Hias

   Ragam hias atau biasa disebut dengan 'ornamen', merupakan bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman prasejarah dengan menampilkan sebuah riasan atau motif sebagai identitas suatu karya seni itu sendiri. 

   Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan alam, flora dan fauna, serta budaya masing masing daerah. Pembuatan ragam hias didasarkan atas kebutuhan masyarakat baik yang bersifat praktis maupun yang terkait dengan kepercayaan atau agama. Menggambar ragam hias dapat dilakukan dengan stilasi (penggayaan) dengan menyederhanakan bentuk objek yang menjadi sumbernya dengan pertimbangan keindahan. Selain itu, gambar hias juga harus disesuaikan dengan fungsinya.

C. Motif Ragam Hias

  Karya ragam hias mengambil dari bentuk-bentuk flora, fauna, figural, dan bentuk geometris. Tergantung keinginan si pembuat dan kebutuhannya. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi. Berikut ini beberapa contoh pengaplikasian ragam hias yang ada.

     1. Ragam Hias Flora (Vegetal)


   Bentuk ragam hias ini menampilkan pada ragam tumbuh-tumbuhan. Ragam hias tipe Flora mudah dijumpai pada barang-barang seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir, hampir di seluruh karya seni rupa di Indonesia.

     2. Ragam Hias Fauna


   Bentuk motif animal dapat dibuat berdasarkan berbagai jenis binatang, misalnya burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Ragam hias bentuk fauna dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu di Indonesia seperti burung cendrawasih di Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung.

     3. Ragam Hias Figural


  Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.

    4. Ragam Hias Geometris


  Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

D. Pola Ragam Hias

   Bentuk ragam hias umumnya memiliki susunan yang diulang-ulang. Pada bentuk ragam hias yang lain, pola yang ditampilkan dapat berupa pola ragam hias yang teratur, terukur, dan memiliki keseimbangan. Pola ragam hias geometris dapat ditandai dari bentuknya seperti persegi empat, zig zag, garis silang, segitiga, dan lingkaran. Semua pola ragam hias baik itu ragam hias flora, fauna, figuratif maupun geometris akan selalu memperhatikan segi keindahannya.

E. Teknik Menggambar Ragam Hias



   Gambar ragam hias sangat bervariatif, ada yang diambil dari flora, fauna, manusia, dan bentuk-bentuk geometris. Bentuk gambar ragam hias, dapat berupa pengulangan maupun sulur-suluran. Pada saat kita ingin menggambar ragam hias berikut aturan yang harus diperhatikan. 
1. Perhatikan pola bentuk ragam hias yang akan digambar. 
2. Persiapkan alat dan media gambar. 
3. Tentukan ukuran pola gambar yang akan dibuat. 
4. Buat sketsa di salah satu kotak/bidang yang telah dibuat sebelumnya. 
5. Buat bentuk yang sama (bisa dijiplak) pada bidang yang lain. 
6. Warnai gambar


F. Kesimpulan



   Menggambar ragam hias memiliki pola bentuk gambar yang teratur dan pola gambar yang tidak teratur. Pola gambar teratur memiliki ukuran pola yang sama. Beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Madura, dan Papua memiliki pola ragam hias menggunakan pola yang teratur. Pada pola ragam hias yang tidak teratur,

ragam hias dibuat lebih ekspresif dan dinamis.



  Gambar ragam hias dapat dibuat dengan cara disederhanakan atau dilebih-lebihkan. Gambar ragam hias dapat dijumpai pada pinggiran rumah adat daerah, kain batik, atau benda-benda kerajinan lainnya. Warna yang digunakan biasanya memiliki ciri khas dan memiliki makna simbolik. 


  Prosedur yang harus dilakukan dalam menggambar ragam hias adalah gambar harus mengikuti bentuk pola gambar ragam hias yang ada seperti pola gambar ragam hias yang beraturan atau tidak beraturan. Menggambar ragam hias juga harus memperhatikan komposisi, proporsi, keseimbangan, dan harmonisasi.