Minggu, 07 Februari 2021

RAGAM HIAS BERBAHAN TEKSTIL

 




RAGAM HIAS BERBAHAN TEKSTIL

Ragam Hias adalah bentuk-bentuk dasar hiasan yang biasanya disusun secara berulang-ulang sesuai pola tertentu, diterapkan pada karya seni atau kerajinan dengan tujuan untuk memperindah atau menghias. Ragam hias Nusantara dapat ditemukan pada motif batik, tenun, tatah sungging, anyaman, tembikar, ukiran kayu, dan pahatan batu. Teknik menggubah ragam hias 
adalah secara realis, stilasi, dan deformasi. Ragam hias tersebut muncul dengan bentuk-bentuk yang bervariasi. Ragam hias yang terdapat dalam karya kerajinan atau seni tradisional sering kali terdapat makna spiritual dan harapan tertentu.

Ragam hias asli Nusantara biasanya berbentuk realis atau hasil stilasi/penggayaan dan deformasi flora, fauna, figuratif, benda. Ada pula ragam hias bermotif abstrak dan hasil adaptasi pengaruh budaya luar, misalnya dari Tiongkok, India, dan Persia.

gambar-ragam-hias-pada-bahan-tekstil

A. Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Ragam hias tidak hanya digunakan untuk memperindah karya-karya seni kerajinan tradisional, namun sampai saat ini sangat mudah ditemukan pada banyak karya seni ataupun benda lain. Salah satunya adalah tekstil. Tekstil dalam kehidupan sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun sebenarnya terdapat sedikit perbedaan antara kedua istilah tersebut, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan.

Tekstil merupakan material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang yang dapat dikerjakan dengan cara penyuIaman, penjahitan, dan pengikatan. Tekstil juga dapat diartikan jalinan antara lungsi dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain, tenunan dan rajutan benang. Proses pembuatan bahan tekstil dapat menggunakan alat tenun tradisional maupun modern.

Perkembangan ragam hias pada tekstil sangat pesat karena mengikuti mode dan trend fashion yang sentiasa berkembang. Ragam hias pada tekstil banyak diterapkan pada pakaian-pakaian adat yang ada di Indonesia. Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak dijumpai pada produk kerajinan tekstil di berbagai daerah.

Bahan tekstil pada kehidupan masyarakat Indonesia tidak terlepas dari kebutuhan upacara adat terutama kain tradisional. Kain tradisional merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan upacara-upacara yang dilaksanakan di berbagai daerah Nusantara. Setiap adat memiliki kain tradisional sebagai bagian dari upacara. Pengertian ragam hias tekstil adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya disusun secara berulang-ulang sesuai pola tertentu, diterapkan pada kain yang tujuannya untuk memperindah atau menghias.

B. Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara, yaitu :
1. Membatik
Pengertian secara umum batik tulis/klasik adalah sebuah teknik menahan warna dengan lilin malam secara berulang-ulang di atas kain, namun pada perkembangannya, batik dibuat menggunakan teknik celup, cap, sablon, dan printing

2. Menenun
Teknik pembuatan kain dengan cara memasukkan secara berselang-seling kelompok benang yang membujur (lungusi) ke dalam kelompok benang yang melintang (pakan)

3. Menyulam
Teknik pembuatan hiasan kain dengan media benang dan jarum jahit menggunakan keterampilan tangan secara manual

4. Membordir
Teknik pembuatan hiasan kain dengan media benang dan jarum jahit menggunakan bantuan mesin

5. Melukis
Teknik pembuatan hiasan pada kain menggunakan alat bahan kuas dan cat

Penerapan-ragam-hias-pada-bahan-tekstil


C. Jenis dan Sifat Bahan Tekstil

Seperti halnya berbagai media apapun, setiap bahan tekstil memiliki sifat yang berbeda-beda. Jenis bahan tekstil dapat diketahui dari perbedaan jenis benang dan teksturnya. Terdapat beberapa jenis bahan pembuatan tekstil. Secara umum terdapat dua jenis benang atau serat, yaitu benang dari bahan alam dan buatan. Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis bahan tekstil beserta sifatnya.

gambar-bahan-tekstil-alami

1. Bahan Tekstil Alami

Beberapa jenis bahan tekstil yang dihasilkan dari bahan alam sebagai bahan utama produk tekstil antara lain sebagai berikut;
a. Kapuk
Sifat bahan tekstil alami kapuk yaitu;
  • bahan tekstil alami kapuk diperoleh dari tanaman pohon randu (Ceiba Pentandra) yang tumbuh di Jawa dan Sumatra (Indonesia), Meksiko, Amerika Tengah, Karibia, Amerika Selatan bagian Utara dan Afrika Barat
  • disebut katun sutra karena mengkilap seperti sutera
  • tekstur halus
  • lemah
  • serat pendek
  • tahan terhadap kelembaban, cepat kering bila basah
  • digunakan untuk kasur, bantal, dan furnitur berlapis

b. Katun/Kapas
Sifat dari bahan tekstil alam katun/ kapas yaitu;
  • serat alami yang paling banyak digunakan dalam pakaian, tumbuh di sekitar biji tanaman kapas.
  • kekuatan cukup baik
  • elastisitas sangat rendah
  • kurang kuat dan rentan terhadap kerutan
  • jika dipakai nyaman dan terasa lembut
  • daya serap terhadap air baik
  • mengalirkan panas dengan baik
  • bisa rusak karena serangga, jamur, lumut dan ngengat
  • kekuatan serat dapat melemah jika dijemur menggunakan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama
  • umumnya digunakan sebagai bahan pakaian tenun dan rajutan
  • digunakan untuk bahan tekstil rumahan, misalnya handuk mandi, jubah mandi, penutup tempat tidur dan sebagainya
  • digunakan sebagai campuran dengan serat lain seperti poliester, spandeks dan sebagainya
  • lentur, mudah kusut, serta dapat disetrika dengan temperatur panas yang tinggi.

c. Sutra
Sifat dari bahan tekstil alam sutra yaitu;
  • terbuat dari serat kepompong ulat sutra
  • tekstur halus dan lembut, berkilau, licin, serta lentur
  • kuat, ringan, tetapi dapat kehilangan hingga 20% kekuatannya saat basah
  • jika terkena terlalu banyak sinar matahari dapat melemah
  • jika dibiarkan kotor, dapat dirusak oleh serangga
  • diterapkan untuk pembuatan kemeja, piyama, jubah, dasi, blus, gaun formal, pakaian mode kelas atas, setelan pria dan baju musim panas, penutup dinding, pelapis jok, dan hiasan dinding
  • banyak menyerap air dan nyaman saat digunakan.

d. Wol
Sifat dari bahan tekstil alam wol yaitu;
  • serat wol berasal dari bulu domba, memiliki tekstur serat yang relatif kasar dan berkerut dengan sisik pada permukaannya
  • higroskopis (mudah menyerap kelembaban)
  • tahan terhadap listrik statis
  • diterapkan untuk pembuatan jaket, jas, celana, baju hangat, topi, selimut, dan karpet
  • tidak mudah kusut, dapat menahan panas, sangat lentur, apabila dipanaskan menjadi lebih lunak.

e. Goni
Sifat dari bahan tekstil alam goni yaitu;
  • berasal dari tumbuhan rami (jute) atau rosela
  • serat termurah
  • tidak tahan lama karena cepat rusak bila terkena air dalam waktu lama
  • kekuatan kurang tidak bisa diubah warnanya menjadi putih bersih
  • diterapkan untuk pembuatan benang pengikat untuk karpet, kain kasar, karung dan sebagainya

gambar-bahan-tekstil-buatan

2. Bahan Tekstil Buatan

Selain bahan alam saat ini juga telah banyak diproduksi bahan tektil buatan. Beberapa janis bahan tekstil buatan antara lain sebagai berikut;
a. Nilon
Sifat bahan tekstil buatan nilon yaitu;
  • elastisitas tinggi
  • sangat kuat dan tahan lama
  • termoplastik
  • bisa menjadi sangat mengkilat atau kusam
  • tahan terhadap serangga, jamur, lumut dan kebusukan diterapkan untuk pembuatan stocking, parasut, dan kantong udara

b. Dakron
Sifat dari bahan tekstil buatan dakron yaitu;
  • nama asli yaitu polietilena tereftalat
  • mudah dicuci, cepat kering, tidak mudah kisut, dan mempunyai daya serap tinggi
  • agak keras, akan tetapi bisa digunakan untuk pengisian bantal, guling maupun boneka agar terlihat lebih terisi, terlihat rapi, memiliki bobot ringan dan mengembang dengan baik

c. Poliester
Sifat dari bahan tekstil buatan poliester yaitu;
  • termoplastik, bisa dibentuk ulang dengan proses pemanasan
  • kekuatan baik
  • hidrofobik (tidak menyerap)
  • diterapkan untuk pembuatan pakaian tenun dan rajutan, kemeja, celana, jaket, topi, seprai, selimut, dan bahan bantal

D. Jenis dan Bahan Pewarna Tekstil

Salah satu unsur yang membuat suatu bahan tekstil menjadi indah adalah warna. Terdapat beberapa jenis pewarna tekstil. Sama dengan jenis bahan pembuatan serat/benang tekstil, secara umum terdapat dua jenis pewarna, yaitu alami dan buatan (sintetis). Pewarna alam dihasilkan dari ekstrak akar-akaran, buah, daun,kulit kayu maupun batang kayu. Sedangkan pewarna buatan (sintetis) dibuat dari bahan kimia/ buatan. Di bawah ini merupakan penjelasan kedua bahan pewarna tersebut :

bahan-pewarna-tekstil-alami

1. Pewarna Tekstil Alami

Pewarna tekstil alami memiliki sifat mudah luntur dan mudah pudar karena tidak tahan terhadap sinar matahari.
a. Kunyit (Curcuma domestica)
Kunyit merupakan pewarna tekstil alami yang dibuat dengan cara merebuat parutan kunyit. Warna yang dihasilkan dari bahan ini adalah warna kuning hingga jingga.

b. Kayu tingi (saga)
Kayu tingi merupakan bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami yang dibuat dengan mengolah kulit kayu dan getahnya. Warna yang dihasilkan dari bahan kayu tingi/ saga yaitu merah dan hitam.

c. Kesumba
Kesumba merupakan bahan dasar pewarna tekstil alami berbentuk biji-bijian. Warna yang dihasilkan dari biji kesumba yaitu warna merah atau kuning.

d. Tarum atau tom (Indigofera Tinctoria)
Tarum atau tom merupakan sejenis tanaman yang dapat diolah sebagai bahan dasar pembuatan pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari rendaman daun tarum adalah warna biru.

e. Pinang (Areca Cathecu)
Biji buah pinang dapat diolah menjadi bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami. Warna alami yang dihasilkan dari tumbukkan halus biji buah pinang tua adalah warna merah.

f. Suji (Dracaena angustifolia)
Tumbuhan suji juga dapat dibuat menjadi pewarna tekstil alami. Warna alami yang dihasilkan dari air hasil tumbukan halus tumbuhan ini yaitu warna hijau.

g. Kulit manggis (Garcinia mangostana)
Kulit buah manggis merupakan bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami. Warna yang dihasilkan dari kulit manggis yaitu biru, ungu dan merah. Warna tersebut diperoleh dengan cara menumbuk halus kulit manggis kemudian bubuk kulit manggis direndam menggunakan etanol dan dikeringkan.

h. Akar mengkudu (Morinda citrifolia)
Akar tanaman mengkudu merupakan salah satu bahan dasar pembuatan pewarna tekstil alami. Warna yang dihasilkan dari akar mengkudu ini yaitu warna merah kecoklatan.

i. Getah gambir
Gambir yaitu sejenis getah yang telah dikeringkan dari ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan. Warna merah tua hingga kecoklatan yang dihasilkan dari tumbuhan ini.

j. Jati (Tectona grandis)
Pucuk daun jadi juga dapat dijadikan sebagai bahan dasar pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari daun jati yaitu warna merah kecoklatan.

k. Angsana
Kayu dan daun tanaman angsana dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pewarna alami. Warna yang dihasilkan oleh kayu angsana yaitu warna merah sedangkan daunnya berwarna coklat kekuningan.

pewarna-tekstil-buatan-sintetis

2. Pewarna Tekstil Buatan/ Sintetis

Pewarna tekstil buatan memiliki sifat tidak mudah luntur dan tahan terhadap sinar matahari. Jenis pewarna naphtol digunakan dengan teknik celup, sedangkan pewarna indigosol dapat digunakan dengan teknik celup atau colet (lukis).
a. Naphtol
Zat warna naptol terdiri dari 2 komponen, yaitu naphtol sebagai komponen dasar dan garam diazonium atau garam naphtol sebagai komponen pembangkit warna.

b. Zat Warna Indigosol
Zat warna indigosol atau bejana larut adalah zat warna yang ketahanan lunturnya baik, berwarna merata dan cerah. Zat warna ini dapat dipakai dengan cara pecelupan dan coletan. Warna dapat timbul setelah dibangkitkan dengan Natrium Nitrit dan Asam/Asam sulfat atau Asam florida.

c. Zat Warna Rapid
Zat warna rapid biasanya digunakan untuk coletan jenis rapid fast. Zat warna rapid merupakan campuran dari komponen naphtol dan garam diazonium yang distabilkan, yang paling banyak dipakai biasanya rapid merah, karena berwarna lebih cerah dan tidak ditemui di kelompok indigosol.

d. Zat Warna Pigmen
Pemakaian pada bahan tekstil membutuhkan zat pengikat yang membantu pengikatan zat warna tersebut dengan serat. Zat warna pigmen umumnya digunakan untuk cetak saring dan kurang cocok digunakan pada teknik celup.

e. Cat Tekstil
Cat Tekstil berbahan dasar air. Cat jenis ini khusus digunakan untuk melukis di atas kain. Cat ini cocok untuk kegiatan melukis sepatu kanvas, tas kain atau t-shirt. Setelah cat mengering kain yang dilukis harus disetrika, namun besi setrikaan jangan langsung mengenai lukisannya.

f. Cat Akrilik
Merupakan salah satu jenis cat yang cukup awam dipakai untuk melukis. Cat ini adalah janis cat yang terbuat dari plastik dengan dasar polietilen dan mengeras saat kering. Cat akrilik dapat dicampur dengan air, tetapi menjadi tahan air apabila kering. Lukisan berbahan cat akrilik mampu menyerupai lukisan cat air atau lukisan cat minyak.

E. Apa Fungsi Ragam Hias pada Bahan Tekstil?

Ragam hias merupakan corak hias pada permukaan benda hasil kerajinan. Ragam hias dapat berupa bentuk alami maupun gubahan/ stilasi dari bentuk hewan, tumbuhan, manusia, bentuk geometris, abstrak, dll.
Adapun fungsi ragam hias pada bahan tekstil, yaitu:
  1. Dapat menambah nilai-nilai estetika atau nilai-nilai keindahan pada sebuah karya kerajinan dari bahan tekstil. Nilai-nilai estetika dapat dihasilkan jika ragam hias yang dibuat pada bahan tekstil tersebut dapat menambah keindahan sehingga dapat dinikmati oleh orang banyak.
  2. Dapat menambah nilai ekonomis/nilai jual produk. Jika ragam hias tersebut menghasilkan nilai estetika, tentu produk tersebut akan banyak diminati pembeli dan dapat menghasilkan keuntungan.
  3. Menambah daya tarik pembeli. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, barang-barang yang indah akan banyak diminati oleh pembeli.
  4. Menambah nilai seni pada produk. Artinya barang yang mendapat sentuhan hiasan/ dihias akan terlihat fungsinya sebagai barang karya seni.
  5. Mewariskan kebudayaan dari proses pembuatannya. Artinya apabila orang yang telah ahli dalam pembuatan ragam hias pada bahan tekstil, ada baiknya dapat menurunkan ilmu/ keahliannya pada teman-teman, anak, saudara, dll.

F. Teknik Menggambar Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dilakukan dengan teknik yang berbeda-beda, misalnya batik, sulam, bordir, songket, sablon, tenun ikat, dan lukis. Salah satu penerapan ragam hias adalah teknik lukis yang diterapkan pada tas kain. Tas kain atau totebag terbuat dari bahan kain yang menyerap cat. Menggunakan pewarna misalnya cat tekstil atau cat sablon dengan alat kuas.

Berikut ini contoh penerapan ragam hias pada tas kain atau totebag, dengan teknik menggambar. Perhatikan gambar dan langkah-langkahnya berikut ini;

penerapan-ragam-hias-pada-bahan-tekstil

1. Siapkan gambar rancangan ragam hias di atas kertas.
2. Siapkan tas kain atau totebag yang akan dihias dan berilah alas dari bahan karton atau tripleks di dalamnya agar pengecatan tidak akan tembus ke belakang
3. Pindah gambar rancangan ragam hias ke permukaan tas kain dengan pensil
4. Selanjutnya memberikan warna-warna yang menarik pada gambar rancangan dipermukaan kaos dengan menggunakan alat kuas
5. Setelah selesai pewarnaan, lanjutkan dengan finishing, lalu keringkan hasil gambar ragam hias dengan hair dryer atau dijemur

Lebih jelasnya silahkan simak video penerapan ragam hias pada bahan tekstil berikut ini.


Demikian ulasan tentang "Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Tekstil" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel materi pelajaran Seni Budaya menarik lainnya hanya di ENI TEATER 


Seni teater adalah seni teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung.


Menurut bahasa, teater berasal dari bahasa Yunani theatron yang berarti “tempat untuk menonton”.

Secara umum, seni teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung. Sedangkan berdasarkan etimologisnya, seni teater merupakan suatu gedung atau auditorium yang digunakan sebagai pertunjukan drama.

Jenis Teater Tradisional di Indonesia

Teater tradisional diartikan sebagai jenis seni teater yang tertua dan lahir di tengah masyarakat, biasanya juga masih memiliki kaitan dengan upacara adat atau keagamaan. Ada banyak sekali jenis teater tradisional di Indonesia. Berikut beberapa teater tradisional yang masih berkembang hingga saat ini:

1. Ketoprak

Ketoprak merupakan salah seni teater asli Jawa, tepatnya Surakarta, dan berkembang pesat di Jogjakarta. Seni teater ini pada awalnya menggunakan iringan lesung (semacam alat untuk menumbuk padi) tetapi sekarang sudah diringi dengan gamelan.

Biasanya cerita yang dipakai untuk pementasan berupa cerita legenda/masyarakat setempat yang mengandung nilai moral dan dapat ditonton untuk segala usia. Sayangnya, dewasa ini, ketoprak makin jarang diminati karena majunya teknologi. Namun demikian, ada salah satu acara di televisi yang mengambil inti dari seni teater ketoprak dan mengubahnya menjadi seni teater kontemporer dan cukup mendapat rank di tingkat nasional.

2. Lenong

Seni teater ini berasal dari Jakarta, tepatnya suku Betawi. Pertunjukan lenong biasanya diiringi dengan gambang kromong dan bercerita tentang hubungan sesama manusia (mengandung pesan moral). Bahasa yang digunakan pun juga bahasa Betawi. Biasanya pertunjukan ini bersifat komedi diiringi dengan sindiran halus.

Pada awal kemunculannya, seni teater hanya hadir di setiap acara tertentu dan bersifat ‘ngamen’ lalu para pemain meminta bayaran sukarela kepada para penonton dengan cara mengitari penonton. Namun, seiring perkembangan, lenong mulai tampil di atas panggung dan mulai merambah ke dunia pertelevisian.

3. Ludruk

Seni drama asli Jawa Timur ini berisi tentang kehidupan sehari-hari diiringi dengan musik gamelan dan ditampilkan dengan bahasa khas Jawa Timur, tepatnya Surabaya. Percakapan yang digunakan bersifat hiburan dan lawak sehingga membuat penonton tertawa. Biasanya, ludruk diawali dengan Tari Remo. Di Jawa Tengah, ada juga seni teater yang mirip dengan ludruk, yaitu ketoprak. Hal yang membedakan keduanya adalah cerita yang dibawakan. Ketoprak berisi cerita rakyat atau legenda, sedangkan ludruk berisi tentang cerita kehidupan sehari-hari, khususnya kalangan orang biasa (kampung).

4. Mamanda

Mamanda merupakan seni teater yang berasal dari Kalimantan Selatandan mirip dengan lenong, di mana terdapat hubungan komunikasi langsung antara pemain dan penonton sehingga memberikan kesan ‘hidup’ tetapi mamanda cenderung kaku dengan mengikuti alur cerita kerajaan. Mamanda memiliki nilai budaya yang bersifat sebagai hiburan dan pendidikan. Seni teater ini biasa diiringi dengan lagu-lagu khas Melayu. Sayangnya, mamanda semakin tersingkir keberadaannya sekarang, mengingat perkembangan teknologi yang pesat. Bahkan, tidak banyak anak-anak Banjar sekarang yang tahu jenis seni teater yang satu ini.

5. Makyong

Makyong merupakan perpaduan antara seni tari dan seni teater Melayu tradisional, tepatnya di Kepulauan Riau dan sangat berkembang pesat pada zaman Kerajaan Johor. Seni ini menggabungkan instrumen, vokal, dialog, tari, dan unsur ritual di dalamnya. Selain sebagai upacara persembahan, makyong juga digunakan sebagai adat istiadat di daerah Riau.

6. Randai

Seperti makyong, randai merupakan perpaduan berbagai macam seni yaitu drama, tari, lagu, dan silat. Kesenian ini berasal dari Minangkabau. Fungsi randai sebagai hiburan yang mengandung pelajaran moral berisi nasihat. Cerita yang ditampilkan berupa cerita tentang kehidupan sehari-hari atau cerita rakyat daerah Minangkabau. Pada awal kemunculannya, randai digunakan untuk mengiringi pembacaan gurindam (semacam puisi yang terikat dengan peraturan tertentu).

7. Wayang orang

Seni teater yang satu ini kental dengan budaya Jawa Tengah. Dalam bahasa Jawa disebut juga wayang wong. Kesenian ini sama dengan wayang yang dimainkan oleh dalang pada umumnya. Hanya saja dilakoni oleh pemain yang mengenakan kostum seperti wayang sehingga bukan alat peraga. Wayang orang diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada tahun 1731. Kesenian ini memadukan beberapa unsur seni yang lain seperti seni vokal, musik, dan tari. Selain itu, kostum juga penting untuk diperhatikan, terutama sewaktu ada pementasan

Olah Tubuh

1. Relaksasi

Realaksasi adalah hal pertama yang haru dilakukan dengan cara menerima keberadaan dirinya. Relaksasi bukan berarti berada dalam keadaan pasif (santai) tetapi keadaan dimana semua kekangan yang ada di tubuh terlepas.
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh aktor adalah kebutuhan untuk relaksasi. Baik itu di dalam kelas, dalam latihan, di atas panggung, maupun paska produksi. Relaksasi adalah hal yang sangat penting bagi semua performer. Relaksasi bukanlah keadaan menta dan fisik yang tidak aktif, melainkan keadaan yang cukup aktif dan positif. Ini memungkinkan seorang aktor untuk mengekspresikan dirinya saat masih didalam kontrol faktor-faktor lain yang bekerja melawan cara pemeranan karakter yang baik. Jadi, relaksasi adalah hal yang penting dalam upaya mencapai tujuan utama dari seorang performer.
Segala sesuatu yang mengalihkan perhatian ataupun yang mencampuri konsentrasi seorang aktor atas sebuah karakter, cenderung dapat merusak relaksasi. Aktor pemula biasanya tidak dapat dengan mudah merespon sebuah perintah untuk relak, hal ini disebabkan berkaitan dengan aspek-aspek fisik kepekaan dan emosi akting ketika berada dihadapan penonton. Dengan kata lain, dalam keadaan rileks, aktor akan menunggu dengan tenang dan sadar dalam mengambil tempat dan melakukan akting. Untuk mencapai relaksasi atau mencapai kondisi kontrol mental maupun fisik diatas panggung, konsentrasi adalah tujuan utama. Ada korelasi yang sangat dekat antara pikiran dan tubuh. Seorang aktor harus dapat mengontrol tubuhnya setiap saat dengan pengertian atas tubuh dan alasan bagi perilakunya. Langkah awal untuk menjadi seorang aktor yang cakap adalah sadar dan mampu menggunakan tubuhnya dengan efisien.

2. Ekspresi
Kemampuan Ekspresi merupakan pelajaran pertama untuk seorang aktor, dimana ia berusaha untuk mengenal dirinya sendiri. Si aktor akan berusaha meraih ke dalam dirinya dan menciptakan perasaan-perasaan yang dimilikinya, agar mencapai kepekaan respon terhadap segala sesuatu. Kemampuan Ekspresi menuntut teknik-teknik penguasaan tubuh seperti relaksasi, konsentrasi, kepekaan, kreativitas dan kepunahan diri (pikiran-perasaan-tubuh yang seimbang) seorang aktor harus terpusat pada pikirannya.
Kita menggunakan cara-cara non linguistik ini untuk mengekspresikan ide-ide sebagai pendukung berbicara. Tangisan, infleksi nada, gesture, adalah cara-cara berkomunikasi yang lebih universal dari pada bahasa yang kita mengerti. Bahkan cukup universal untuk disampaikan kepada binatang sekalipun.

3. Gesture
Gesture adalah impuls (rangsangan), perasaan atau reaksi yang menimbulkan energi dari dalam diri yang selanjutnya mengalir keluar, mencapai dunia luar dalam bentuk yang bermacam-macam; ketetapan tubuh, gerak, postur dan infleksi (perubahan nada suara, bisa mungkin keluar dalam bentuk kata-kata atau bunyi).

4. Gestikulasi
Bahasa tubuh adalah media komunikasi antar manusia yang menggunakan isyarat tubuh, postur, posisi dan perangkat inderanya. Dalam media ini, kita akan memahami bahasa universal tubuh manusia dalam aksi maupun reaksi di kehidupan sehari-hari.

5. Olah Mimik
Perangkat wajah dan sekitarnya, menjadi titik sentral yang akan dilatih. Dalam olah mimik ini, kita akan memaksimalkan delikan mata, kerutan dahi, gerakan mulut, pipi, rahang, leher kepala, secara berkesinambungan.
Mimik merupakan sebuah ekspresi, dan mata merupakan pusat ekspresi. Perasaan marah, cinta, dan lain-lain akan terpancar lewat mata. Ekspresi sangatlah menentukan permainan seorang aktor. Meskipun bermacam gerakan sudah bagus, suara telah jadi jaminan, dan diksi pun kena, akan kurang meyakinkan ketika ekspresi matanya kosong dan berimbas pada dialog yang akan kurang meyakinkan penonton, sehingga permainannya akan terasa hambar.

Teknik Olah Tubuh

    Setiap orang memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda. Ada tubuh yang bentuknya tipis, kekar, persegi, dan sebagainya. Ada yang beranggapan bahwa orang yang bertubuh ramping lebih lentur daripada orang yang bertubuh gemuk. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bisa saja orang yang bertubuh gemuk lebih lentur daripada orang yang bertubuh ramping. Nah, bagi pelaku teater, tubuh harus diolah
atau dilatih agar tidak kaku saat berperan di atas panggung.
    Sebelum melakukan latihan, sebaiknya perhatikan denyut nadi terlebih dahulu untuk mengetahui kerja jantung dalam memompakan darah ke seluruh tubuh. Kamu dapat menghitung denyut nadi yang ada di leher atau di pergelangan tangan dalam. Penghitungan denyut nadi yang ada di pergelangan tangan lebih dianjurkan untuk menghasilkan perhitungan yang tepat. Cara menghitung denyut nadi yang ada di pergelangan tangan yaitu dengan meletakkan jari tengah di atas pergelangan tangan dalam dengan ibu jari atau jari jempol Penghitungan dilakukan selama enam detik dan hasilnya dikalikan sepuluh, atau penghitungan dilakukan selama sepuluh detik dan hasilnya dikalikan enam. Perhitungan denyut nadi ini disebut dengan perhitungan denyut nadi sesuai umur peserta latihan.
    Adapun denyut nadi maksimal yang dapat dicapai dapat diketahui dengan mengurangi angka 220 dengan jumlah umur. Apabila denyut nadi kurang dari 100 denyut per menit, sebaiknya melakukan jalan cepat atau loncat-loncat selama lima menit sampai mencapai denyut nadi 100 denyut per menit yang merupakan batas terendah denyut nadi yang aman untuk melakukan latihan. Setelah mencapai denyut nadi latihan, latihan olah tubuh siap dilaksanakan dengan latihan pemanasan.
    Pola-pola latihan yang bisa pelajari dari pola yang telah ada. Misalnya, pola olahraga atau bisa kamu buat sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan.

a. Latihan Olahraga Fisik.
    Latihan ini bertujuan untuk melatih kekuatan dan kelenturan serta daya tahan tubuh dan koordinasi gerak tubuh. Latihan ini bisa dimulai dari bagian wajah, yaitu menggerakan bagian wajah. Hal ini berguna untuk melatih mimik wajah. Kemudian, latihlah gerakan tangan supaya luwes. Latihannya bisa seperti latihan menari. Selanjutnya, teruskan latihan ke arah tubuh dan bagian kaki. Setelah semuanya dilatih dengan
baik, koordinasikan semua gerakan dalam satu rangkaian gerakan menggunakan iringan musik (seperti menari). Teruslah berlatih agar suatu saat tubuh kamu akan lebih baik. Tentunya latihan tersebut harus ditunjang dengan penguasaan gerakan yang baik.

b. Latihan Rangkaian Gerakan
    Setelah latihan umum dikuasai, langkah selanjutnya adalah latihan gerakan yang ditentukan sesuai permintaan. Jenis latihan ini lebih spesifik. Contohnya latihan gerakan lemah gemulai, posisi tubuh ketika terkejut atau mengekspresikan kebahagiaan, posisi tubuh jika sedang marah, dan sebagainya.


Olah Suara (Vokal)

    Suara adalah unsur yang sangat penting dalam berteater. Suara/vokal yang baik akan mampu mengekspresikan karakter tokoh yang dimainkan. Jenis suara tiap orang berbeda-beda, tetapi di dalam teater dituntut untuk bisa menirukan suara sesuai tokoh yang diperankan.
    Berolah suara tidak hanya terbatas pada jenis karakter tertentu. Misalnya, suara berat, ringan, halus, mendesah, berteriak, melenguh, menangis, dan membentak saja. Akan tetapi, berolah suara dalam teater lebih kompleks lagi. Seorang pemain juga dituntut untuk bisa menirukan dialek (logat bicara), harus benar dan tepat dalam membaca teks, harus bisa menyanyi, dan harus pandai mengolah suarasuara alam.
    Semua kemampuan vokal itu memerlukan latihan yang keras dan disiplin yang tinggi karena akan bermanfaat ketika bermain teater kelak. Pengucapan kata dengan baik dan benar sesuai konteks sehingga setiap huruf, kata, dan kalimat yang diucapkan dapat didengar dan dimengerti dengan jelas oleh penonton. Hal ini akan memberi nilai tambah pada keberhasilan pementasan teater. Sebagaimana latihan olah tubuh, latihan olah suara pun memerlukan pemanasan terlebih dahulu. Fungsi pemanasan ini yaitu mengendorkan otot-otot organ produksi suara. Latihan pemanasan olah suara diawali dengan senam wajah, senam lidah, dan senam rahangPedoman latihan olah suara yaitu sebagai berikut.
a. Konsentrasi dan sadar pada pekerjaan. Kesadaran ini akan memicu kepada ingatanmu.
b. Santai dan lakukan pengulangan-pengulangan dalam latihan ini karena otototot organ tubuh bukan suatu hal yang mekanis, melainkan lebih bersifat ritmis.
c. Hindari ketegangan dan lakukan segala sesuatu dengan wajar secara alami.
d. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jangan lakukan latihan secara terburu-buru. Beri kesempatan otot-otot dan persendian untuk menyesuaikan perintahmu.
e. Lakukan semua latihan ini secara bertahap, mulai dari tempo lambat sampai dengan tempo cepat.


Olah Pikir

    Seorang pemain teater memiliki kecerdasan tersendiri. Ia harus mampu memerankan suatu peran yang kontradiktif dengan dirinya. Contohnya, peran orang gila. Dengan peran tersebut, pemain harus menunjukkan bahwa ia tidak normal, cara bertingkah laku orang gila, bertutur kata sekenanya, gerakan tubuh sedang berdiri, duduk, mimik wajah sedih, bingung, dan marah.
    Peran suatu tokoh itu membutuhkan sebuah pendalaman jiwa, yaitu konsentrasi. Konsentrasi dapat dikuasai dengan cara memusatkan seluruh pikiran dan perasaan pada peran tersebut. Untuk mengetahui tingkah laku dan peran yang dimainkan, kamu dapat mengamati orang aslinya.
    Kesuksesan dalam memerankan tokoh tertentu dapat terwujud jika daya imajinasi kamu terlatih. Konsentrasi dan daya imajinasi dalam berteater sangat diperlukan untuk membawa penonton pada alur cerita yang diinginkan. Dengan begitu, penonton akan mengerti dan memahami pertunjukan sehingga pementasan teater akan berkenan di hati mereka

.




0 komentar:

Posting Komentar